ADS

Sejak kapan Bima menguasai wilayah kepulauan timur, Flores, Sumba hingga Solor. Dan menjadi pertanyaan bersama mengapa Kerajaan Bima bisa menarik pajak dan mempunyai hegemoni yang cukup lama di kerajaan-kerajaan kecil wilayah timur. Penguasaan wilayah timur oleh Bima adalah penguasaan sumber daya alam yaitu Santalum Album atau Cendana.

Kekuasaan Bima di kepulauan timur berawal dari hubungan kerajaan Bima dengan kerajaan Majapahit yang sudah berlangsung lama sebagai konfederasi, mulai awal berdirinya Majapahit, Bima mempunyai andil yang cukup penting dalam penyiapan kuda-kuda perang (Muljana 2005:190). Hubungan diplomasi kedua kerajaan ini sudah mulai terjalin sejak Raja Batara Bima atau Sang Bima II jika dilihat dari tahunnya. Untuk memperluas pengaruhnya di pulau timur dan bisa menguasai perdagangan kayu cendana, Majapahit memerlukan satu pos atau pulau yang mendukung logistik mereka. Akhirnya terpilihlah Bima, menjadi pos terdepan Majapahit (Lombard 1996: 134). Letak geografis Kerajaan Bima sangat strategis dan mendukung segala kebutuhan ekpedisi ke timur, mulai dari perbekalan, persenjataan dan pasukan.

Grup musik di timur tengah tahun 1890 (KITLV)

Pulau Sumbawa adalah pulau yang sebagian besar kerajaannya pengikut ajaran Hindu-Budha yang taat, terutama kerajaan Bima yang bisa dilihat dari gelar para rajanya yaitu Batara dan Maharaja. Dalam Negarakertagama, penyebutan nama-nama tempat dipulau sumbawa seperti Taliwang, Sukun, Gurun, Dompu Sape dan Bima. Sudah bukanlah wilayah penaklukkan Majapahit, melainkan wilayah yang sudah bergabung dalam konfederasi, dalam pupuh 13.3.5 tidak disebutkan sebagai daerah jajahan.

Menurut Lutfillah dalam disertasinya bahwa “daerah tersebut bersatu padu mendukung Maharaja Majapahit, dimana kerajaan yang bergabung tersebut sebagai kerajaan lain bukan negara tamu. Sedangkan bentuk hubungan tersebut dalam tradisi Jawa dikenal dengan moncopat dan monco iimo desa. Konsep tersebut merupakan konsep Nusantara yang dikenal dengan konfederasi.” Tulis Lutfillah dalam Akuntansi Gayatri Dalam Perluasan Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit .

Lain halnya dengan ekspedisi Majapahit di kepulauan timur untuk perluasan kekuasaan monopoli ekonomi mereka yaitu perdagangan cendana yang paling banyak di minati oleh kerajaan-kerajaan asia yang menganut ajaran Hindu-Budha, aroma cendana adalah aroma surga, komoditi primadona kala itu, bukan hanya cendana, rempah-rempah yang menjadi komoditi yang sangat menguntungkan bagi Majapahit yang menjual segala hasil bumi, seperti yang terjadi dalam catatan Dinasti Song (960-1279) sebagai berikut:

Negara ini juga menghasilkan emas, perak, cula badak, gading, gaharu, kayu cendana, adas manis (anise), lada, pinang, belerang, dan kayu secang (Caesalpinia sappan). Penduduknya juga memelihara ulat sutera dan membuat sutera. Mereka terbagi dalam sutera tipis, sutera kuning dan kain yang terbuat dari katun (Groeneveldt 2009: 23).

Rencana penguasaan jalur Cendana dan rempah secara menyeluruh tidak berlangsung lama, karena kendala politik di Trowulan sedang tidak stabil hingga keruntuhan Majapahit tahun 1527 M, serta membuka bab baru pelayaran bangsa Spanyol dan Portugis untuk mencari sumber rempah. Pengaruh kekuasaan dan ekspedisi militer Majapahit dilanjutkan oleh para Sangaji Bima (Sularto 1997: 27). Runtuhnya Majapahit oleh Demak sekaligus pemutusan hubungan diplomasi dengan Bima, pasukan Majapahit kembali ke Trowulan dan ada juga yang memilih menetap di Bima, pasukan Majapahit yang menetap di Bima tercatat dalam manuskrip peninggalan Bo Bima, mereka kawin mengawin dengan orang Bima hingga mempunyai keturunan dan dikenal dengan klan (londo dou) Rato Cingi.

Warisan ekpedisi ke Timur tetap dilanjutkan oleh kerajaan Bima sebagai simbol baru kekuatan politik dan ekonomi, Kerajaan Bima tampil sebagai penerus ekpedisi militer Majapahit (IDSN 1983/84: 76). Saat itu Bima di bawah tampuk kekuasaan Raja Bilmana melanjutkan ekspansi militer ke Timur. Dalam dokumen Lambila tidak begitu lengkap menjelaskan apakah ekspedisi kerajaan Bima oleh Raja Bilmana sampai sejauh mana. Dalam dokumen Lambila (Lembaga Pengkaji Sejarah Bima), bahwa Raja Bima yang bernama Bilmana melakukan ekspedisi ke Timur yang kemudian dilanjutkan oleh putranya Tureli Nggampo I Makapiri Solor (1520-1530). Gelar Raja Tureli Nggampo I yaitu Makapiri Solor yang artinya memuat hingga solor.

Para Sangaji Bima menguasai monopoli perniagaan paska Majapahit mundur dari Kepulauan Sunda Kecil, melihat perdagangan kayu cendana semakin ramai dan diminati, Raja Bima mulai memperkuat politiknya untuk menjaga keuntungan serta menyatukan kapal dagang yang datang di Sumba (Haripranata 1984: 23). kemudian abad 16, Bima menemui kendala dengan wilayah koloni mereka di bagian pulau timur tengah yang mulai diduduki oleh Portugis. Saat itu Portugis sedang bernegosiasi dengan Ternate di bawah tampuk kepemimpinan Sultan Baabullah. Lagi-lagi Bima menganggap lokasinya strategis untuk pos militer, Bima berkoalisi dengan Sultan Baabullah untuk memerangi Portugis.

Ternate dan Bima sama-sama mempunyai kepentingan untuk menjaga daerah koloni mereka di pulau timur (Weekes 1984: 475). Pada setiap pos militer Ternate di daerah tempat tinggalnya, Sultan Baabullah mengangkat pemimpin lokal dan diberi gelar Sangaji, dari sini juga gelar Sangaji di Bima berasal setelah gelar dari Hindu-Budha Sang Aji (sangaji). Saat menguasai Bima Ternate, Raja Bima saat itu adalah Raja Ma Wa`a Ndapa. Dengan bergabungnya kekuatan dua kerajaan ini, membuat kekuasaan Bima semakin luas dari Papua, Solor, Ende, Manggarai dan Sumba. Bukti kekuatan Bima di Papua yaitu hubungan diplomasi dengan Raja Naro yang meminta perlindungan pada Bima, itu bisa dilihat di manuskrip Bo Bima.

Komoditi perniagaan kerajaan Bima bukan hanya kuda, juga cendana memberikan keuntungan yang besar. Bima masuk ke jalur cendana Bima Solor, sebagai jalur perniagaan yang ramai terutama para pedagang dari tiongkok. Di antara pulau Bima dan Solor terdapat sebuah kanal lebar yang dilalui mereka menuju pulau-pulau cendana (Cortesao 1990-1: 203). 


Oleh : Fahrurizki

Penulis Sejarah dan Budaya Bima


0 comments Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Mbojoklopedia © 2013. All Rights Reserved. Powered by Jelajah Bima
Top