ADS

Sebuah naskah dengan gaya tulisan kaligrafi yang indah berasal dari abad 19 masehi, terpampang di Islamic Arts Museum Malaysia, karya indah yang berjudul Mawlid Sharaf Al-Anam tersebut mengisahkan tentang kelahiran mulia umat manusia sebuah kumpulan Do`a sholawat pada Nabi Muhammad SAW.

Kitab Mawlid Sharaf Al-Anam karya Ibrahim Al-Sambawi, koleks dari Islamic Arts Museum Malaysia

Diketahui karya indah tersebut ditulis oleh seorang Ulama yang bernama Ibrahim Al-Sambawi atau nama lengkapnya Ibrahim Al-Khulusi Ibn Wudd Al-Sambawi berasal dari komunitas Al-Jawi (sebutan untuk orang Indonesia di Mekkah) dari Timur Nusantara yaitu Sumbawa. Beliau merupakan ahli dalam penulisan surat gaya Istanbul dan Master Kaligrafi terkenal di Hijaz (Mekkah) pada waktu itu. Karya indah di era Kesultanan Utsmaniyah tersebut menjadi bukti kemajuan dunia ilmu pengetahuan dalam seni penulisan kaligrafi pada budaya melayu yang dipelopori oleh para pelajar komunitas Al-Jawi di Hijaz.

Gaya penulisan Ibrahim Al-Sambawi pada kitab Mawlid Sharaf Al-Anam menunjukkan sebuah gaya penulisan yang indah bercorak gaya Istanbul, Melayu dan Sumbawa dimana tempat dia berasal. Penerbitan kitab tersebut di tulis pada pertengahan abad ke 19 di Mekkah.

Kehidupan Ibrahim Al-Sambawi di Mekkah juga sangat di hargai karena keahliannya dalam penulisan dan ilmu kaligrafinya, hingga banyak pelajar dari berbagai negeri belajar kepada beliau. Salah satu murid beliau adalah Sultan Abdul Hamid dari Kesultanan Pontianak yang belajar untuk penulisan surat gaya Istanbul.

Pada sebuah surat yang ditemukan dalam arsip naskah Perdana Mentri Ottoman (Başbakanlık Osmanlı Arşivi, BOA) oleh Dr. Anabelle The Gallop beserta timnya pada tahun 2014, dimana surat tersebut yang ditulis pada 1849-1850 untuk Hasib Pasha, Gubernur perwakilan Kesultanan Utsmani di Mekkah. Dalam surat tersebut merupakan ucapan terima kasih dari sepuluh orang ulama terkemuka Melayu dan Yaman kepada Hasib Pasha karena telah menfasilitasi mereka naik Haji. Dari sepuluh ulama yang bersurat dan menandatangani surat tersebut salah satunya adalah Ibrahim Al-Sambawi.

Dari surat tersebut membuktikan bahwa kehidupan Ibrahim Al-Sambawi juga termasuk ulama yang terkemuka di Mekkah pada waktu itu. Kehidupannya di Sumbawa juga sangat terkemuka, bahwa diketahui Ibrahim Al-Sambawi ini juga merupakan seorang bangsawan yang masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Sultan Sumbawa.

Seorang muridnya dari Kesultanan Kelantan yang bernama Abdul Rahman bin Muhammad Saman dalam suratnya menulis tentang sanjungan untuk kiprah gurunya sebagai berikut :

patik ini … sudah dilatih? orang besar2 di Mekah akan bahwa patik inilah jadi ganti … al-marhum guru patik tuan Syaikh Ibrahim al-Khulusi al-Sanbawi yang masyhur itu … pada pihak tolong mengajarkan segala muslimin menyurat Istanbulnya

surat tersebut di tulis pada tahun 1866 oleh Abdul Rahman di Mekkah, dalam surat tersebut di tulis untuk gurunya Ibrahim Al-Sambawi yang telah wafat pada tahun 1860-an dan dikebumikan di Mekkah (Islamic Arts Museum Malaysia, 1998.1.3680), surat itu merupakan penghormatan terakhir untuk sang Gurunya yang merupakan ahli kaligrafi.


Oleh : Fahrurizki



0 comments Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Mbojoklopedia © 2013. All Rights Reserved. Powered by Jelajah Bima
Top