ADS

Berawal dari para tahanan politik yang berasal dari Nusantara terbentuklah suatu komunitas Islam hingga kini berkembang di Afrika Selatan, mereka mulanya dibuang di Cape Town (Tanjung Harapan) karena menentang tindak tanduk VOC ditanah ibu pertiwi. Cape Town adalah sebuah kota di pesisir selatan  yang sekarang menjadi ibukota Tanjung Harapan di negara Afrika Selatan. Pada tanggal 13 Mei 1667 oleh VOC (Belanda) menetapkan Tanjung Harapan menjadi tempat pembuangan tahanan politik mereka.

Para pelaut Belanda menyebut tempat ini Kaap De Goede Hope (Tanjung Harapan), mereka membawa para tahanan politik yang bukan sembarang orang dari Nusantara, Raja, Sultan, Pangeran serta tokoh agama. Para tahanan itu disebut “Orang Canyen”, atau orang-orang kaya yang berpengaruh, tulis Zaim Saidi dalam bukunya Jejak Nusantara di Afrika Selatan dulu dan kini.

Lukisan Madrasah pengajaran Quran di Afrika Selatan, Malay school: boys learning to read the Koran. Lukisan oleh G.F. Angas. (Sumber : Library of Parliament, Cape Town).

Beberapa tahanan yang cukup berpengaruh yaitu Syekh Yusuf asal Makassar, Raja Tambora asal Pulau Sumbawa dan Imam Abdullah asal Malaysia. Ketiga orang tersebut mempunyai peran yang besar dalam perkembangan Islam di Afrika Selatan, salah satunya Raja Tambora yang bernama Abdul Basyir Nilaudin, di Cape dia lebih dikenal dengan nama “Raja Tambora” ketimbang nama aslinya.

Dibuang ke Cape Town pada 13 Agustus 1697 dengan kapal bernama Voyage yang datang dari Batavia, menjadi tahanan politik VOC atas tuduhan telah berkomplot membunuh istri raja Dompu, ditanah pembuangan dia menikah dengan anak perempuan Syeikh Yusuf  bernama Siti Sara Maraouf dan dia adalah raja yang ke 3 di kerajaan Tambora, Pulau Sumbawa.

Bersama mertuanya Syeikh Yusuf, mereka berdua menyiarkan ajaran Islam diantara para budak kala itu. Penguasa (Belanda) setempat sangat keras melarang aktifitas Islam di muka umum, kemudian Raja Tambora serta Syeikh Yusuf dan Imam Abdullah menjadikan rumah mereka sebagai tempat kegiatan pembelajaran Islam (Muslim Word Alamanac, 2008).

Komunitas Islam semakin berkembang di Cape Town, banyak para budak mulai memeluk agama Islam dan membuat resah Belanda (VOC). Kemudian Raja Tambora dan Syeikh Yusuf diisolir ke Zandvleit suatu daerah perkebunan di pinggir kota Cape Town karena dianggap memberikan pengaruh yang membahayakan di kalangan para budak.

 Namun yang terjadi di Zandvleit berubah menjadi tempat berkumpulnya para budak yang melarikan diri, kemudian ditempat ini terbentuklah komunitas Islam yang besar pertama kali. Tempat itu berubah menjadi pusat penyiaran Islam di Cape Town kemudian namanyapun berubah menjadi kota Macassar sekarang ini.

Menurut Zaim Saidi Tentang Raja Tambora ini, ada catatan penting yang layak untuk diketahui. Politik isolasi yang dilakukan oleh VOC terhadapnya, bukan saja menghilangkan pengaruhnya pada pemeluk Islam lainnya, bahkan telah memisahkannya dari anak-anaknya para cucu langsung Syekh Yusuf dengan cara yang menyedihkan mereka dibaptis menjadi penganut Kristen (Jejak Nusantara di Afrika Selatan dulu dan kini, 2011).

Raja Tambora adalah seorang Hafidz sejak dinegerinya Tambora, dia menulis Quran dengan modal tanganya sendiri dan ingatan, Quran ini menjadi yang pertama di Afrika Selatan. Kemudian dihadiahkan ke gubernur Van Der Stel. Penyiaran Islam yang dilakukan oleh tahanan politik tersebut menjadi suatu perubahan besar yang terjadi hingga kini di Afrika Selatan, mereka dielukkan sebagai para pahlawan di negeri asing tersebut.  


Oleh : Fahrurizki



5 comments Blogger 5 Facebook

  1. Aslmwarahmatullahiwbrakatuh....
    Terimakasih bnyak ta Aba udah posting sejarah pulau smbawa terutama mengenai bima dan Dompi....dngam adanya blog ini mada dho ga kesulitan untuk mnelusuri sejarah yg sbnar bnarnya.....
    Sekali lagi trimksih bnyak ta....
    Dan hal ini pun udah lama ada dibenak bahwa koq mnim sekali teman2 yang memosting secara utuh bune lao ra maina sejarah dompu mbojo....ada bukunya ta...tapi ksimpulan mada kupasannya tidak utuh....akhirnya ya Hanya sebatas mnjelaskan siapa siapa Raja yg pernah memerintah,kemudian perkembngan 4 elemen masyarakat terdahulu yang lagi2 menurut mada tidak tajam dan mnyeluruh....
    Mudah2an penulis dan teman2 yang menaungi blog ini tetap sehat,panjang umur,dan tak henti2nya memberikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih banyak, kami berharap anda juga sehat dan barokah...

      Hapus
  2. Alhmadulillah, tulisan yg sangat bermanfaat untuk kita semua khususnya untuk masyarakat bima. Telah lahir sejarawan bima yg bisa memgenalkan bima secara komprehnsif disemua kalangan melalui blog ini.. sukses selalu teman2

    BalasHapus
  3. mantap bang
    wara ta ita buku referensi yg ita tulis itu bang???
    ada yg bikin mada pnasarn

    BalasHapus
  4. Does anyone have a picture of the radja of tambora that I can use please

    BalasHapus

 
Mbojoklopedia © 2013. All Rights Reserved. Powered by Jelajah Bima
Top