Tradisi Odak Masyarakat Mapin

Mapin suatu desa kecil yang terletak di bagian timur Kecamatan Alas dan masih termasuk wilayah Kabupaten Sumbawaa Besar, dan banyak beberapa pendapat dari tokoh-tokoh masyarakat Mapin bahwa desa mereka adalah desa tertua yang ada di Sumbawa, itu pun dikuatkan dengan beberapa bukti mengenai batu nisan dari batu sungai di tempat pemakaman umum (TPU) Mapin. Pada umumnya masyarakat Mapin mencari sumber penghidupan mereka dari bertani, beternak dan juga melaut untuk Labuhan Mapinnya, dari latar belakang sejarahnya masyarakat Mapin juga masih tetap menjaga tradisi mereka yaitu salah satunya Odak pengantin, yaitu persiapan untuk para pengantin yang di oleskan ramuan di tubuh mereka gunanya untuk membersihkan seluruh badan pengantin selama 1 malam.

Pengolesan Odak dilakukan oleh inang pengantin yang bertugas untuk mengasuh prosesi pernikahan mulai dari baju, rias pengantin, dan lain-lainnya. Setelah pagi harinya Odak sudah bisa di bilas dengan air seperti halnya spa atau luluran untuk kulit, Odak juga sangat baik bagi kulit terbuat dari bahan alami yaitu beras dan rempah-rempah.

Tradisi Odak ini di laksanakan dalam sebuah tradisi yaitu genang samawa biasa dilaksanakan 4 malam tergantung kemampuan ekonomi keluarga yang berhajat, kadang ada yang sampai 7 hari perayaan genang. Biasanya di Mapin sering dilaksanakan genang untuk merayakan pernikahan dan sudah menjadi tradisi di Mapin sejak dulu.

Odak pengantin dilaksanakan pada malam pertama kali waktu genang, sambil beberapa musisi lokal memainkan musik tradisional untuk mengiringi prosesi Odak tersebut, permainan musik ini berjalan dari jam 8 malam sampai waktu yang ditentukan oleh para musisi, kadang sampai subuh tergantung sebagaimana banyaknya tembang yang mereka lantunkan selama 3 malam berturut-turut.

Untuk malam kedua dan ketiga dilaksanakan sebuah pertunjukkan Hadrah dan tarian, ada beberapa alat musik tradisional yang dimainkan untuk mengiringi genang samawa yaitu Gendang, Sarone, Tawang dan Gong sama seperti halnya alat music dari bima dan Dompu yang masih satu rumpun. Bukan hanya syair samawa yang di dendangkan juga syair lombokpun sering dilantunkan oleh penyanyinya.