ADS

“Pulau Bima terletak di seberang ketiga pulau di atas, merupakan sebuah pulau besar yang dikuasai oleh seorang raja pagan. Tempat ini memiliki banyak perahu, bahan makanan yang melimpah, daging, Ikan, asam dan kacang brazil.”

Itulah satu bait tulisan Tome Pires dalam catatannya ketika dia berkunjung di Bima tahun 1512, saat itu dikatakan bahwa Bima sudah ramai akan perahu para pelaut yang singgah untuk berdagang maupun mengisi bekal kapal mereka, pelabuhan Bima di abad 16 telah terkenal dan sudah tercatat dalam peta pelayaran pelaut eropa.

Sket Teluk Bima di gambar oleh A.J Bik juru gambar pribadi C.G.J Reinwardt tahun 1821. (Koleksi buku Reinwardt) 

Rekam jejak pelabuhan Bima abad 16 tercatat baik di dalam sebuah laporan perjalanan pelayaran Tome Pires yang diberi judul “Suma Oriental que trata do Mar Roxo até aos Chins”( Ikhtisar Wilayah Timur, dari Laut Merah hingga Negeri Cina). Perjalanan mengelilingi Asia Timur dan Asia tenggara dilakukan pada tahun 1512 hingga 1515 ketika dia dilantik oleh kerajaan Portugis sebagai Bendahara Malaka dan Jawa.

Tome Pires dilahirkan dari keluarga sederhana yang bekerja sebagai abdi Raja Joao II dari Portugis (1455-1495), lahir pada tahun 1468 masehi, awal karir pelayarannya di mulai menjadi pembantu  Afonso de Albuquerque kemudian menjadi bandar arak terbesar di India hingga pemasok obat-obatan.

Ketika dia singgah di Bima, kala itu perdagangan yang menjadi komoditi utama pelabuhan Bima adalah kacang brazil. Tak sedikit kapal-kapal yang datang membeli kacang brazil untuk dibawa ke negeri Malaka yang kemudian di jual kembali.

“Kacang-kacang brazil ini dibawa ke Malaka untuk dijual, kemudian dari sini dikirimkan ke tempat lain. Kacang brazil Bima berukuran tipis, harganya lebih murah dibandingkan kacang brazil siam yang lebih tebal dan lebih berkualitas. Karena itulah kacang brazil Bima sangat diminati di Cina.” 

Tulis Tome Pires, dia membandingkan kualitas kacang brazil Bima dengan kacang brazil Siam yang dinilainya lebih berkualitas. Bukan hanya kacang yang diperjual belikan di pelabuhan kala itu, budak dan kuda juga menjadi komoditi lain yang dikirim ke jawa tulisnya.

“Pulau ini memiliki aktivitas dagang penduduknya berkulit gelap dan berambut lurus. Di pulau ini terdapat sejumlah desa, banyak penduduk dan kayu dalam jumlah besar. Orang – orang yang hendak pergi ke Banda dan Maluku akan singgah di sini, dimana mereka akan membeli banyak kain yang kemudian di jual lagi” 

Demikian tulis Tome Pires ketika dia menyaksikan aktivitas jual beli masyarakat Bima di pelabuhan. Ketika kunjungannya di Bima pada sekitaran tahun 1512, saat itu sistem pemerintahan lokal Bima masih berbentuk kerajaan. Berkuasa kala itu di kerajaan Bima adalah Raja Mambora Pili Tuta yang dikukuhkan sebagai raja Bima ke 16 menggantikan ayahnya Raja Manggampo Donggo. Mambora Pili Tuta naik tahta pada tahun sekitaran 1500 hingga 1520. Bisa dipastikan kejayaan maritime Bima sejak dulu sudah menjadi titik sentral jalur perdagangan laut Nusantara bagian timur.

Catatan Tome Pires tersebut juga mempunyai sejarah panjang hingga di alih bahasakan, Suma Orinteal (Dunia Timur) yang ditulisnya untuk Raja Emanuel saat itu tidak pernah diterbitkan untuk umum, karena menjadi rahasia besar untuk jalur pelayaran ekonomi Portugis kala itu. Catatan tersebut sempat menghilang selama berabad-abad lamanya, hingga suatu waktu ditemukan kembali di Paris pada sebuah perpustakaan bernama Chambre des Deputes.

Pada tahun 1944, Armando Z. Cortesão mempelajari dan menterjemahkan Suma Oriental kedalam bahasa Inggris diterbitkan oleh The Hakluyt Society, di Indonesia sendiri penertiban pertama dilakukan pada Oktober 1990 kemudian penerbitan kedua tahun 2014 oleh penerbit Ombak.

Atas karirnya yang gemilang di Asia yang membawa nama baik Portugis, Tome Pires kemudian di angkat menjadi Duta Portugis di Cina. Namun pemikiran serta idenya kala itu dikatakan berseberangan dengan budaya setempat (Cina) hingga dia dipenjarakan di Kiangsu disitu juga ia menghembuskan nafas terakhirnya dalam penjara pada tahun 1540. Namun dia adalah salah satu penulis terawal eropa yang menceritakan tentang dunia maritim timur untuk menjadi literatur generasi ke generasi.


Oleh : Fahrurizki





1 comments Blogger 1 Facebook

 
Mbojoklopedia © 2013. All Rights Reserved. Powered by Jelajah Bima
Top