ADS

Gunung Sangiang Api adalah salah satu gunung api yang masih aktif di kepulauan sunda kecil yang terletak pada sebuah pulau sebesar 13 KM persegi di lepas pantai Utara Pulau Sumbawa. Dalam sejarah letusannya gunung Sangiang Api juga bisa dikatakan sebagai anak manja dari Timur yang kerap kali meleteus dan mengeluarkan abu vulkanik. Gunung Sangiang mempunyai dua puncak gunung api yang masih aktif  yaitu Doro Api yang tingginya 1949 M dan Doro mantoi 1795 M, dalam sejarah letusan Sangiang Api yang paling besar tercatat pada tanggal 19 Maret 1953 sehingga gelombang besar perpindahan penduduknya di alihkan ke seberang Sangiang Darat.

letusan Gunung Api Sangiang menjadi halaman harian koran Batavia (Jakarta) De Niuwsgier terbit 30 Maret 1953. 
Letusan yang terjadi pada tanggal 19 Maret 1953 tercatat dalam Koran harian Batavia NIEUWSGIER yang terbit pada 30 Maret 1953 dengan nama headline “Gunung Api (Sangeang) uitgebarsten Bevolking van Sangeang in veiligheid” dan di ulas halaman depan. Adapun pemberitaan tersebut yang sudah di translitkan ke bahasa Indonesia sebagai berikut :


“Evakuasi dilakuakan dengan "baik", tidak ada laporan korban tewas atau cedera serius 2.000 jiwa populasi itu di ujung pulau Sangeang, yang terancam oleh letusan gunung berapi di pulau ini, berdiri! menurut pesan yang diterima oleh Kepala staf wilayah VII untuk keselamatan.

Makassar diketahui oleh penduduk sudah 22 hari yang lalu ', ketika gunung berapi mulai menunjukkan efek peningkatan, mulai menarik diri dari Wera, sebuah kota ber pantai Sumbawa, Bima rabij. Di antara kelompok-kelompok ini ditemukan banyak luka ringan.

Rencana awal adalah untuk mengevakuasi seluruh penduduk ke Bima. Pihak berwenang, yang naik kapal, yang diarahkan untuk ke Sangeang, akan menilai di tempat apakah bantuan lebih lanjut diperlukan.

, The vulkvian Gunung Api atau Sangeang terletak di pulau eponymous, yang berjarak; mil dari sudut timur laut Sumbawa terletak pada jarak sekitar 30 mil dari Bima. Ini adalah sebuah pulau dengan luas sekitar tujuh mil persegi, yang benar-benar hanya terdiri dari gunung berapi. Gunung berapi ini bergetar dua puncak, yang tertinggi adalah 1.930 meter di atas permukaan laut.

Pada konferensi pers di Makassar, mengatakan kepada juru bicara Kepala staf wilayah VII. Kapten Rahasia, mengumumkan bahwa letusan didahului oleh gempa bumi pada tanggal 20 dan 21 Maret diikuti oleh hujan abu dan terak. Pada tanggal 22 Maret pukul 14.00 diikuti oleh hujan debu dan kerikil. Lava mengalir dari kawah.

Pada malam 24 hingga 25 Maret Kepala staf wilayah VII menerima pesan SOS dari kepala daerah Sumbawa tentang letusan Gunung Api di Sangeang. terletak di sebelah timur Sumbawa.
Segera kepala staf bergerak sehubungan dengan berbagai instansi untuk melaksanakan langkah-langkah terkoordinasi yang akan diambil secepat mungkin. Sejak saat itu: dan untuk evakuasi penduduk pulau terancam segera membutuhkan kapal? salah <juga. KPM penyewaan kapal. Namun KPM penyewaan harus mengacu pada kantor pusat di Jakarta, kapan Kepala staf wilayah VII, menggunakan seni. 13 dari SOB memerintahkan untuk W aing ap oe untuk bantuan segera sebelum evakuasi.

Sementara itu dibuat atas pulau berjarak terus pengamatan dari udara. Afin tentara di kepuluan Sunda Kecil ditugaskan untuk menyediakan semua dukungan yang mungkin
sebuah kapal motor Djawatan Pelajaran Negnra lebih baik. ditempatkan di AI. Sunda eilnnden sudah meninggalkan pulau.

Pada hari Rabu, tanggal 25. menerima kabar bahwa gunung berapi diam sampai pukul 24:00 Kemudian gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitas lagi. Sambungan telepon antara Bima dan pulau itu sekarang rusak. Pukul 05.00 Kamis di amatai asap tebal. Jumat pagi adalah menerima pesan dari Waingapoe bahwa kapal tidak terlihat melewati hujan abu gunung."

Dalam sejarah letusan gunung Api Sangiang tercatat oleh badan riset Global Volcanism Program  Smithsonian Institution sebanyak 20 kali letusan dan termasuk aktifitas mengeluarkan abu vulkanik, adapun rentetan tahun letusan yang tercatat yaitu tahun 1512, 1715, 23 maret 1821, 11 September 1860, 13 Februari 1911, April 1912, 1927, 19 maret 1953 (yang terbesar), 26 April 1954, 4 November 1954, 1955, Desember 1956, 1957, 1958, 19 Januari 1964, 28 Februari 1966, 30 juli 1985, 1997, 1 Mei 2009, 30 Mei 2014 (Summary of Holocene eruption dates and Volcanic Explosivity Indices (VEI)_volcano.si.edu).

Evakuasi penduduk Pulau Sangiang dengan latar belakang Doro Api mengeluarkan asap tahun 1985 Foto by : Tom Casadevall (U.S Geological Survey)
Pada tanggal 25 Agusutus 1985 gelombang evakuasi letusan perpindahan penduduk yang terjadi tercatat 1.242 jiwa dan kedua terbasar sejak tahun 1953. Letusan tahun 1985 juga terbilang sangat besar dimana laporan dari U.S Geological Survey aliran Lava yang mulai turun dari sisi barat Doro Api sepanjang 4-5 KM yang terus menerus keluar dari tangga 4 Desember 1985 hingga berhenti pada bulan Juni 1986.

Pulau Sangiang Api mulai dilarang ditempati penduduk dan di pindahkan kemungkinan terjadi pada tahun 1985. Dan aktifitas serta lahan mereka mulai di tinggalkan di Pulau, dalam laporan U.S Geological Survey tercatat ada dua pemukiman di Pulau Sangiang yaitu Doro Mawanga dan Sori Buntu.

Oleh : Fahrurizki 


2 komentar Blogger 2 Facebook

  1. Mantap, dokumentasi yang lengkap dari Fahru untuk Sangiang

    BalasHapus
  2. Saya tertarik dengan tulisan anda,
    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Indonesia yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Indonesia

    BalasHapus

 
Mbojoklopedia © 2013. All Rights Reserved. Powered by Jelajah Bima
Top