![]() |
Foto : Para Bumi tahun 1925, berdiri di tengah Bumi Luma Rasanae, tiga ke kiri Bumi Luma Bolo (Sumber : KITLV Leiden) |
Tugas dan fungsi para Bumi mewakili tiap-tiap wilayah dan tugas mereka, penamaan para Bumi juga di namakan sesuai dengan tugas dan keahlian mereka. Seperti salah satu contohnya Bumi Pajuri yang mengetuai dan mengurus laskar Kesultanan tapi dia bukan Panglima atau pemimpin dalam jabatan militer, Bumi Pajuri ini yang bertugas mengurus upah dan keperluan para laskar Kesultanan.
Kedudukan tertinggi Bumi yaitu di pegang oleh ‘Bumi Luma’yang masuk dalam Majelis Sara Tua. Ada dua pangkat Bumi yang tertinggi yaitu Bumi Luma Rasanae dan Bumi Luma Bolo, dua pangkat tinggi Bumi tersebut juga mempunyai ruang kerja masing-masing. Bumi Luma Rasanae bertugas sebagai Diplomatik politik Kesultanan dalam urusan hubungan politik luar kerajaan maupun urusan politik dalam Kerajaan itu sendiri, Bumi Luma Rasanae memegang wilayah tugas di pusat Kerajaan yaitu Bima.
Bumi Luma Bolo bertugas mengontrol para Bumi dan juga mengontrol keadaan sosial politik dalam negeri Kerajaan itu sendiri. Jabatan Bumi Luma ini biasanya di jabat oleh para ‘Rato Na`e’ atau bangsawan tinggi yang secara turun temurun, para Bumi Luma juga berada di bawah garis koordinasi Raja Bicara sebagai ketua Majelis Sara Tua Kesultanan, dan jika ada sesuatu urusan diplomatic dengan Kerajaan lain seperti kerja sama hubungan dagang, jika Sultan berhalangan hadir maka yang akan di tunjuk oleh Raja Bicara yaitu Bumi Luma untuk mewakili.
Biasanya jabatan Bumi di pilih dari individu yang terpelajar dan terlatih dan juga masih keturunan dari para Bumi itu sendiri. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya peribahasa inilah yang mungkin melekat dari jabatan Bumi, karena kebanyakan tiap Bumi akan di gantikan oleh anaknya sendiri untuk menggantikan sang ayah.
Tapi ada salah satu jabatan Bumi yang khusus di ambil dari keturunan Melayu yaitu ‘Bumi Parisi’ yang bertugas sebagai sekretaris dan juru bicara kerajaan. Bumi Parisi juga sebagai ajudan dari Raja Bicara, ada tiga Bumi Parisi dalam Kesultanan yaitu Bolo, Mbojo dan Kae (Bumi Parisi Kae sangat jarang di angkat). Jabatan Bumi Parisi dipilih dari para keturunan melayu yang menguasai berbagai bahasa untuk bertugas menterjemahkannya saat ada hubungan diplomasi dengan kerajaan lain. Selain Bumi Luma Rasanae yang merangkap sebagai juru tulis Bo, Bumi Parisi juga di tugaskan untuk menjabat juru tulis Bo atau juru tulis Bicarakai.
Oleh : Fahrurizki
salah satu perintah dari sultan Abil Khair adalah penggantian aksara penulisan dgn aksara yg diridhoi oleh Allah Swt. Bunda maryam menduga bahwa aksara yg dgunakn sebelumnya adalah aksara Bima karena aksara bima tersebut mash terdpt dlm beberapa naskah yg tersimpn disamparaja
BalasHapussalah satu perintah dari sultan Abil Khair adalah penggantian aksara penulisan dgn aksara yg diridhoi oleh Allah Swt. Bunda maryam menduga bahwa aksara yg dgunakn sebelumnya adalah aksara Bima karena aksara bima tersebut mash terdpt dlm beberapa naskah yg tersimpn disamparaja
BalasHapus